• New

  • Blog Stats

    • 184,707 hits

Dengan sebuah Novena Tiga Salam Maria

Dulu, ketika aku masih ada di Seminari, setiap akan ada peristiwa penting, aku selalu berdoa Novena Tiga Salam Maria. Mungkin karena faktor lingkungan maka begitu gampang aku menyediakan waktu untuk berdoa. Bagaimana tidak, di Seminari, aku hanya diberi tugas pokok berdoa dan belajar. Bahkan lingkungan sekitarku, entah itu teman ataupun pembimbing semua adalah orang yang suka berdoa. Maka tidak heran mengapa aku menjadi orang yang rajin waktu itu. Tidak ada godaan untuk tidak berdoa. Malah sebaliknya jika tidak berdoa rasanya ada yang kurang. Ah seperti kecanduan saja. Kecanduan pada doa.

Akhir-akhir ini, aku memulai kembali untuk menekuni hidup doa. Aku merasa sudah begitu lama aku tidak lagi berdoa. Apalagi Novena Tiga Salam Maria, yang waktu itu menjadi doa kesukaanku. Ketika mau ujian atau test aku selalu mendoakannya bersama teman-teman satu kelompok basis. Ada semacam perlombaan doa waktu itu karena setiap anak tidak mau ketinggalam berdoa.

Kini, ketika tidak lagi di Seminari, seakan tiada lagi alam yang mendukungku untuk meluangkan waktu untuk berdoa. Seakan waktu habis hanya untuk bekerja. Waktu habis untuk melakukan kegiatan duniawi, kegiatan material, kegiatan profan. Seakan tiada lagi waktu untuk kegiatan rohani, kegiatan spiritual, kegiatan surgawi.

Ah itu hanya alasanku saja, alasan kalau aku malas.

Tapi benar, aku merasa sungguh kekurangan waktu untuk berdoa. Ah….apakah Tuhan akan marah kalau aku mengatakannya. Mengapa sampai aku tidak memberi waktu padaNya, padahal semua waktu hidupku adalah pemberianNya. Ya ampun! ternyata aku sudah jauh menyeleweng.

Kini, sebuah doa Novena Tiga Salam Maria menjadi doaku saben hari. Di temani sebatang lilin, kudaraskan syukur dan permohonanku. Mungkin aku sudah takut akan cepat kehilangan waktu.

Ternyata masih ada waktu untuk berdoa. Ternyata tidak selamanya bekerja itu memuaskan dan memberikan kelegaan. Dan ternyata kekuatan doa luar biasa.